Wednesday, September 12, 2012

10 Universitas Terbaik Dunia 2012

TEMPO.CO, London - Massachusetts Institute of Technology di Amerika Serikat menggantikan posisi Universitas Cambridge di Inggris dalam daftar universitas terbaik di dunia. Pada saat yang sama, University College London naik ke posisi ke empat dalam daftar itu, menempatkannya di atas Oxford University yang bertahan di posisi kelima.

Dalam tabel yang disusun oleh QS World University Rankings itu, empat dari enam universitas terkemuka dalam daftar tersebut berada di Inggris.

Dalam daftar terbaru ini, banyak universitas yang mengalami "lonjakan" dan turun tajam. MIT ada di posisi ketiga dalam daftar tahun lalu. University College London naik dari nomor tujuh tahun lalu menjadi nomor empat dalam peringkat baru. 

Imperial College London berada di peringkat keenam, yang berarti untuk pertama kalinya masuk dalam daftar enam universitas terkemuka di dunia. Inggris memiliki total 18 universitas dalam daftar 100 besar.

Harvard University, yang memegang posisi teratas selama enam tahun antara 2004 hingga 2009, berada di peringkat ketiga dalam daftar itu.

QS World University Rankings disusun dengan menggunakan enam indikator antara lain reputasi akademis, reputasi employer, rasio dosen atau mahasiswa, serta rasio mahasiswa internasional. Hasil didasarkan pada survei lebih dari 46 ribu akademisi dan 28 ribu pengusaha.

Proporsi siswa internasional di institusi dipandang sebagai indikator keanekaragaman universitas dan daya tarik internasional.

John O'Leary, editor Times Good University Guide menyatakan penting bagi universitas di Inggris untuk menata diri kembali agar menjadi yang teratas dalam soal mutu. "Terutama dalam hal riset dan perekrutan siswa internasional," katanya.

Berikut ini 10 besar universitas terbaik di dunia dan posisi mereka tahun lalu (dalam kurung):

  1. MIT (3)

  2. Cambridge (1)

  3. Harvard (2)

  4. University College London (7)

  5. Oxford (5)

  6. Imperial College London (6)

  7. Yale (4)

  8. University of Chicago (8)

  9. Princeton (13)

 10. California Institute of Technology (12)

Thursday, August 30, 2012

Proses Sablon Kaos Manual

Untuk ,mendapatkan hasil cetak sablon kaos yang sesuai dengan keinginan Anda, maka penting untuk mengenal dan menerapkan langkah / tahapan yang benar dalam proses sablon kaos.

1. Tahapan Pra Cetak, yang termasuk dalam tahapan ini adalah :

Proses Design
Proses ini berkaitan dengan ide atau gagasan anda yang diwujudkan dalam suatu suatu proses pencitraan sehingga ide / gagasan anda tersebut akhirnya memiliki bentuk yang konkret ( biasanya disebut design / artwork ).
Misalkan, anda memiliki sebuah gagasan akan sebuah gambar monyet yang sedang memakan pisang dan anda ingin menambahkan sebuah dialog lucu yang diucapkan oleh monyet tersebut. Pada saat itu, gambaran tersebut hanya ada di benak / imajinasi anda dan belum memiliki bentuk pencitraan yang konkret.
Nah tugas anda selanjutnya adalah mewujudkan gambaran tersebut kedalam bentuk yang konkret, bagaimana caranya ? ada beberapa teknik, misalnya : dengan photography ( mengambil photo monyet yang sedang makan pisang ), dengan gambar tangan ( hand drawing ), dan lain sebagainya.
Pada intinya adalah, proses design mengubah ide / gagasan anda menjadi bentuk yang lebih konkret, yang dapat dilihat oleh semua orang ( kecuali orang buta dan rabun ), dan tujuan akhirnya untuk proses menyablon adalah agar design anda tersebut dapat diolah menjadi Film / Klise Sablon.

Pembuatan Film / Klise Sablon
Sekarang anda telah memiliki design yang siap untuk dicetak, langkah selanjutnya adalah mengolahnya menjadi Film / Klise Sablon.

Proses Stencil / Afdruk
Setelah anda memiliki Film / Klise Sablon, maka saatnya untuk memindahkan gambar / image yang tercetak di film sablon tersebut ke screen, melalui apa yang disebut proses afdruk.

Persiapkan Meja Kerja anda
ini sangat penting sebelum anda memulai proses pencetakan, sehingga saat anda sedang mencetak nanti tidak akan terganggu dengan kegiatan lainnya, misalnya tiba – tiba tinta yang anda gunakan habis, atau anda lupa untuk menyediakan tempat untuk pengeringan media yang baru dicetak, dan lain sebagainya.

2. Tahapan saat Cetak
Saat mencetak yang perlu anda perhatikan adalah penggunaan teknik sapuan rakel yang benar. Karena tugas mencetak sebenarnya sangat sederhana yaitu memindahkan tinta ke media yang diinginkan melalui kain saring / screen.
Selain itu, pelajari sifat – sifat dari tinta cetak yang sedang anda gunakan, karena tidak setiap tinta memiliki karakteristik yang sama. Parameter yang mungkin anda perlu ketahui adalah : kecepatan tinta untuk mengering, biasanya ini menjadi kendala karena tinta yang mengering terlalu cepat di screen akan menghambat proses pencetakan, anda perlu melancarkan kembali pori – pori kain saring / screen yang telah tersumbat oleh tinta yang telah mengering tersebut, karena bila tidak maka hasil cetak tidak dapat terbentuk dengan sempurna.
Catatan : salah satu kelebihan dari tinta plastisol yang digunakan dalam penyablonan t-shirts adalah bahwa tinta jenis ini tidak akan mengering, bahkan bila anda meninggalkannya diatas screen dalam jangka waktu yang lama, karena tinta jenis ini membutuhkan proses curing untuk mengeringkannya.
3. Tahapan Pasca Cetak
Ada tiga hal ( bisa lebih ) yang biasanya perlu anda lakukan setelah anda selesai melakukan pencetakan, yaitu :

Proses Drying
Setiap tinta cetak memerlukan waktu untuk mengering dengan sempurna, bahkan bila anda memegang tinta tersebut dan permukaannya anda rasa telah mengering, belum tentu tinta tersebut telah kering dengan sempurna, oleh karena itu penting untuk mengenal karakteristik tinta cetak yang anda gunakan. Untuk proses ini anda dapat melakukannya dengan melalui proses alami ( penjemuran – cukup diangin –anginkan saja ) atau dengan bantuan mesin ( kipas angin, blower, dsb. ).

Proses Curing
Proses ini memerlukan alat – alat yang khusus untuk dapat mengeringkan jenis – jenis tinta tertentu. Seperti misalnya tinta jenis plastisol yang perlu melalui proses pemanasan dalam temperatur yang sangat panas ( sekitar 143 – 166 0 C ), biasanya dengan menggunakan mesin conveyer atau flash heater. Untuk Tinta Karet / GL / Rubber, juga memerlukan proses curing, dengan menggunakan mesin hot press yang dapat diatur panas temperaturenya ( sekitar 110 – 130 0 C ).
Note :
Banyak praktisi sablon yang sering mengabaikan atau tidak melakukan proses ini dengan cara yang benar, sehingga mengakibatkan buruknya mutu hasil cetak. Bila hasil cetak / print ternyata pecah – pecah, luntur, pudar, dsb., mungkin ada yang salah dengan tahapan pengeringan atau curing yang anda lakukan.

Proses Burning / Pengopenan
Ada jenis – jenis tinta tertentu yang membutuhkan treatment seperti ini, pada dasarnya proses ini membakar / memanggang tinta tersebut sehingga mencapai titik pengeringan yang sempurna